Rabu, 07 Agustus 2019

Kesalahan dan Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran Geodesi

Pengukuran merupakan merupakan pengamatan suatu besaran menggunakan peralatan tertentu. Pengukuran yang kita lakukan tidak lepas dari kesalahan. Kesalahan itu dapat digolongkan sebagai berikut

1. Kesalahan kasar

Terjadi karena kurang berhati-hati atau kurang perhatian saat melakukan pengukuran. Dan jika kesalahan ini terjadi maka dianjurkan untuk mengulang seluruh atau sebagian pengukuran tersebut.

Contoh

a. Salah baca

  • 3 di baca 8
  • 4 di baca 9

b. Salah mencatat data pengukuran, misal pengukuran jarak dilakukan 3 kali, tapi salah stunya tidak tertulis dalam data.

Untuk menghindari kesalahan kasar dapat dilakukan dengan pengukuran dilakukan lebih dari satu kali, atau melakukan pengukuran dengan model atau teknik tertentu.

2. Kesalahan sistematik

Kesalahan sistematik di timbulkan oleh alat ukur itu sendiri, selain itu kesalahan ini dapat terjado karena cara-cara pengukuran yang dilakukan tidak benar. Namun kesalahan ini dapat dihilangkan dengan

a. Mengkalibrasi alat sebelum digunakan

b. Memberikan koreksi pada data ukuran yang didapat

c. Melakukan pengamatan biasadan luar biasa

Pada pengukuran jarak langsung kesalahan ini terjadi karena

a. Pita ukur tidak mendatar

b. Kemiringan medan

c. Pita ukur yang tidak standar

d. Kelenturan pita ukur

e. Variasi suhu udara

3. Kesalahan yang tidak terduga / random

Kesalahan ini terjadi karena hal-hal yang tidak terduga seperti kondisi tanah yang tidak stabil dan pengaruh kecepatan angin.

Untuk menghilangkan pengaruh kesalahan ini dapa digunakan beberapa cara antara lain,

a. Menggunakan alat dengan ketelitian tinggi

b. Menggunakan aturan dalam proses pengukuran, seperti jarak maksimum dari alat ke rambu tidak lebih dari 60 meter, dan alat ukur di payungi

c. Menggunakan metode pengolahan data tertentu, seperti metode grafis, hitung perataan kuadrat terkecil.

Adapun sumber kesalahan pengukuran yaitu

1. Si pengukur

a. Pembacaan lambu kurang tepat

b. Penempatan rambu yang tidak tepat

c. Tidak tepat saat sentering alat

d. Penajaman bayangan kurang sempurna

2. Alat ukur

a. Panjang rambu tidak standar

b. Rambu tidak tegak

c. Kesalahan rambu

d. Pengaturan alat yang tidak sempurna

e. Rambu tidak seragam

3. Fakor alam

a. Kecepatan angin

b. Cuaca berkabut

c. Kondisi tanah tidak stabil

d. Cuscs yang sangat panas atau dingin


Senin, 05 Agustus 2019

Hubungan Geodesi dan Ilmu Ukur Tanah

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk keperluan pemetaan dan penentuan posisi pada daerah yang relatif sempit sehingga nsur kelengkungan permukaan bumi di abaikan.

Sedangkan geodesi mencakup kajian dan pengukuran yang lebih luas tidak hanya pemetaan dan penentuaan posisi di daratan, namun juga di dasar laut, juga penentuan bentuk dan dimensi bumi baik dengan pengukuran di bumi, menggunakan pesawat udara, maupun menggunakan satelit dan sistem informasinya.

Pengukuran atau surveying

1. Survei geodesi (Geodetic Surveying)

Meliputi bentuk dan ukuran bumi, medan gravitasi, penentuan jaringan kontrol pemetaan, astronomi dan penentuan posisi dengan satelit.

2. Survei Permukaan tanah datar (plane surveying)

Meliputi pengukuran dalam area yang terbatas sehingga efek kelengkunan permukaan bumi dapat diabaikan dan perhitunggannya dapat langsung direferensikan pada bidang datar. Plane surveying meliputi

a. Survei topografi

Pemetaan permukaan bumi fisik dan kenampakan hasil budaya manusia, yang kemudian disajikan dalam bentuk garis kontur.

b. Survei kadaster

Pengukuran untuk menentukan posisi batas-batas pemilik tanah, pemetaan bidang tanah untuk pendaftaran hak atas tanah dan untuk kepastian hukum pemilik tanah (sertifikat).

c. Survei rekayasa

Mencakup pemetaan topografi skala besar sebagai dasar perencanaan dan desain rekayasa seperti jembatan, jalan layang, dan bendungan.

d. Survei tambang

Mencangkup teknik-teknik khusus yang diperlukan untuk menentukan posisi dan gambar proyeksi obyek, baik di bawah tanah maupun di permukaan bumi


Sabtu, 03 Agustus 2019

Pengertian Geodesi dan Ruang Lingkup Geodesi


APA ITU GEODESI ?

Geodesi pada awalnya adalah suatu ilmu yang mempunyai tujuan utama menentukan bentuk dan besar bumi termasuk medan gaya berat bumi. Berikut adalah beberapa definisi dari ilmu geodesi :



1.      Helmert (1880)

Geodesi adalah ilmu ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi.

2.      International Association of Geodesy [Rinner, 1979]

Geodesi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perepresentasian dari bumi dan benda langit lainnya, termasuk medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu.

3.      OSU (2001)

Geodesi adalah bidang ilmu inter-disiplin yang menggunakan pengukuran-pengukuran pada permukaan bumiserta dari wahana pesawat dan wahana angkasa untuk mempelajari bentuk dan ukuran bumi, planet-planet dan Satelitnya, serta perubahan-perubahannya; menentukan secara teliti posisi serta kecepatan dari titik-titik ataupun objek-objek pada permukaan bumi atau yang mengorbit bumi dan planet-planet dalam suatu system referensi tertentu; serta mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk berbagai aplikasi ilmiah dan rekayasa dengan menggunakan matematika,fisika, astronomi, dan ilmu komputer.

Sesuai perkembangan zaman, Pengembangan geodesi mengacu pada tiga pilar yaitu;
1.      Penentuan bentuk dan besar bumi
2.      Mengkaji medan gaya berat bumi
3.      Orientasi bumi dalam ruang

Selain itu Vanicek dan Krakiwsky (1986), mengklasifikasikan tiga bidang kajian utama dari ilmu geodesi, yaitu:
1.      Penentuan posisi,
2.      Penentuan medan gaya berat,
3.      Variasi temporal dari posisi dan medan gaya berat

Adapun ruang lingkup ilmu geodesi menurut Joenil Kahar dalam Geodesi (2008:8) yaitu:
1.      Penentuan posisi
2.      Kajian medan gaya berat bumi          
3.      Kajian fenomena geodinamika
4.      Kajian hasil pemanfaatan teknologi satelit dan antariksa
5.      Pengembangan teori dan metodologi kegiatan geodesi

Organisasi ilmiah internasional yang menaungi kegiatan geodesi adalah the International Association of Geodesy (IAG). IAG dengan organisasi-organisasi ilmiah disiplin geofisika tergabung dalam  the International Union of Geodesy and geophysics (IUGG).

Selain itu perlu diketahui ilmu geodesi mempunyai dua maksud antara lain sebagai berikut.
1.      Maksud ilmiah yaitu menentukan bentuk permukaan bumi
2.      Maksud praktis yaitu membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi